Jumat, Juni 19

Aura oh Aura

Aura nya bagus
itu jawaban sahabatku ketika kulontarkan tanya mengapa ia begitu dekat dengan sahabatnya. Semula aku tak paham apa yang dimaksud sahabatku. Namun ketika kubertatap pandang... tiba-tiba aku terpana, tiba-tiba aku terpesona... inikah efek aura yang dimaksud? Begitu bening, teduh, membuat hati tak bergeming dan laku tak hendak berpaling.
Aura.. oh aura... kupoles auraku dengan keyakinan kepada sang pencipta.

Kamis, Juni 18

Awet Muda berkat si Roda Dua

Ini betul-betul informasi yang paling gress... selama ini naik si roda dua bikin kesel krn bikin muka kotor, masuk angin... dan kata para remaja :are gene masih naek motor??? ternyata naik motor bikin awet muda..

Ryuta Kawashima dan kelompok dari Yamaha Motor serta Tohoku University membuktikan hal itu melalui serangkaian uji coba yang melibatkan pria paruh baya. Kawashima membandingkan 2 kelompok. Kelompok pertama diminta mengendarai sepeda motor selama dua bulan penuh, sementara kelompok lainnya mengendarai sepeda atau mobil. Kesimpulannya, mengendarai motor dapat membuat seseorang awet muda, karena membutuhkan tingkat konsentrasi yang lebih tinggi. Imbasnya, kinerja otak pun kian terpacu. Sering-seringlah naik motor, sahabat.

Sleep Better

Tidur adalah sebuah kebutuhan dasar mahluk hidup. Tidur dikatakan suatu aktivitas untuk men-charge-tubuh kita, 'mengisi waktu' energi tubuh kita. Idealnya kita tidur 7 jam sehari, tapi waktu tidur optimal itu sulit dicapai.
Berikut ini adalah rangkuman tiga penelitian tentang tidur.

I Terapi Sederhana SUDAH CUKUP

Apnea tidur obstruktif (Obstruktif sleep apnea/OSA) kian menyita perhatian, mengingat kaitannya dengan gangguan kardiovaskuler, kecelakaan lalu lintas, maupun kecelakaan kerja. Selain menggali penyebab, para ahli pun berusaha menemukan terapi yang paling efektif memerangi OSA.

Selama ini, terapi OSA dijalankan di rumah sakit, di bawah pengawasan dokter spesialis. Kini Nick A. Antic dari Adelaide Institute for Sleep Health dan para koleganya berhasil merumuskan terapi baru yang lebih sederhana dan terjangkau.

Dengan menggandeng perawat berpengalaman, alat diagnosis portable serta mesin penghembus udara positif berkesinambungan (CPAP), Antic optimis terapi baru itu sama efektifnya dengan terapi rumah sakit.

"Walaupun persentase mengantuk di siang hari, kualitas hidup serta ketergantungan pada mesin CPAP terbilang sama, namun jumlah rata-rata kunjungan dokter pada pasien terapi baru lebih sedikit (0,18 kali), dibandingkan pada terapi normal (2,36 kali)", tandas Antic.


II Bobot Tubuh Surut Risiko Menciut

Sebuah studi yang melibatkan 72 pasien apnea tidur obstruktif obesitas menyimpulkan, penurunan bobot tubuh minimal 15 kilogram memperbesar kemungkinan terlepas dari kondisi itu hingga lebih dari 80 %. Pengaruh itu hanya terlihat jika penurunan berat badan diperoleh dari perubahan pola makan dan pola hidup, bukan dari mengurangi makan saja, ulas American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine edisi Februari 2009.


III Ramal Risiko Lewat Anatomi Mulut

Peneliti Seoul National University College of Medicine melakukan eksperimen dengan alat videofluoroscopy – alat yang menggabungkan gambar sinar X dengan rekaman video – kepada 53 pasien apnea tidur obstruktif dan 10 responden lain yang memeiliki kebiasaan mendengkur.

Hasilnya,, pasien apnea tidur obstruktif memiliki struktur langit-langit mulut yang lebih panjang dan bersudut, dibandingkan responden pengontrol. Penambahan panjang dan derajat sudut langit-langit mulut tersebut terjadi selama pasien terjaga (terbangun sejenak dari tidur), dan selama "desaturation sleep event" – momen saat kadar oksigen darah menurun sebanyak kurang lebih 4% karena terganggunya proses respirasi.

(Penelitian dipublikasikan melalui Archives of otolaryngology – Head & Neck Surgery itu dikepalai oleh Dr. Chul Hee Lee)

Senin, Juni 15

Perbaiki Penglihatan Pasien Stroke

Alunan musik ternyata memiliki begitu banyak faedah. Pertumbuhkembangan janin juga dapat dioptimalkan melalui therapy musik. Kini berita bahagia bagi penderita gangguan penglihatan karena stroke, dapat diminimalisasi dengan therapy musik. Ikuti bagaimana Therapy Musik bisa memperbaiki penglihatan pasien stroke.


Sebuah terobosan dilakukan peneliti Inggris bagi penyandang stroke yang penglihatannya terganggu. Cahaya, dengan mendengarkan alunan musik.

Sekitar 60% pasien stroke penglihatanya terganggu. Kondisi itu sering disebut sebagai visual neglect.

Akibatnya, mereka kehilangan kemampuan menjejak objek dalam penglihatanya. Hal itu dipicu rusaknya jaringan otak yang mengatur dan memadukan penglihatan, perhatian, dan gerakan karena stroke. Area yang bertanggungjawab terhadap penglihatan sendiri tidak rusak.

Jurnal Proceedings of the National Academy of sciences menyebut bahwa musik bisa membantu meringankan gangguan tersebut.

Dalam kasus ekstrim, pasien visual neglect hanya memakan makanan yang berada di sisi kanan piringnya, atau mencukur jenggot hanya sebagian saja.

Diberi Terapi Musik
Studi anyar oleh peneliti Inggris itu memakai setidaknya 30 pasien. Mereka diminta menyelesaikan tugas dengan tiga kondisi: ketika mendengarkan musik yang disukai, musik yang tidak disukai dan tanpa musik.

Kesemua pasien bisa mengidentifikasi bentuk dan warna di sisi yang penglihatanya kabur, dengan lebih akurat saat mendengarkan musik, terutama yang disukai.

Bahkan, seorang pasien bisa menyelesaikan 65% kasus saat mendengarkan musik favoritnya. Sebaliknya, hanya 15% yang mampu menyelesaikan tugas saat mendengar musik yang tak disukai atau dalam suasana hening.

Periset percaya, musik, terutama yang enak didengar, akan membangkitkan emosi positif yang bakal membantu menghasilkan sinyal ke otak. Dengan begitu, rangsangan pun diproses lebih optimal.

Ketua tim peneliti, Dr. David Soto, dari Imperial College, London, mengatakan, "Visual neglect adalah kondisi yang menyulitkan bagi penyandang stroke dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari pasien".

"Berdasarkan temuan kami, penyandang stroke dengan gangguan penglihatan harus diperlakukan hati-hati karena faktor emosinya yang tidak stabil".

"Musik terbukti mampu memperbaiki kesadaran karena efek emosi positif bagi pasien. Dengan begitu, efek keuntungan yang sama juga akan diperoleh jika membuat pasien merasa senang", lanjutnya.

Joanne Murphy, M.D, anggota Asosiasi Stroke Nasional mengatakan, temuan riset tersebut adalah hal menarik. Apalagi, emosi positif bisa membantu penyandang stroke berjuan g menghadapi penyakit dan berbagai kendala lain, misalnya gangguan penglihatan.

"Kami akan senang bila ada riset lanjutan yang bisa memberi mamfaat untuk 150 ribu orang yang terkena stroke setiap tahun.