Senin, Juni 15

Perbaiki Penglihatan Pasien Stroke

Alunan musik ternyata memiliki begitu banyak faedah. Pertumbuhkembangan janin juga dapat dioptimalkan melalui therapy musik. Kini berita bahagia bagi penderita gangguan penglihatan karena stroke, dapat diminimalisasi dengan therapy musik. Ikuti bagaimana Therapy Musik bisa memperbaiki penglihatan pasien stroke.


Sebuah terobosan dilakukan peneliti Inggris bagi penyandang stroke yang penglihatannya terganggu. Cahaya, dengan mendengarkan alunan musik.

Sekitar 60% pasien stroke penglihatanya terganggu. Kondisi itu sering disebut sebagai visual neglect.

Akibatnya, mereka kehilangan kemampuan menjejak objek dalam penglihatanya. Hal itu dipicu rusaknya jaringan otak yang mengatur dan memadukan penglihatan, perhatian, dan gerakan karena stroke. Area yang bertanggungjawab terhadap penglihatan sendiri tidak rusak.

Jurnal Proceedings of the National Academy of sciences menyebut bahwa musik bisa membantu meringankan gangguan tersebut.

Dalam kasus ekstrim, pasien visual neglect hanya memakan makanan yang berada di sisi kanan piringnya, atau mencukur jenggot hanya sebagian saja.

Diberi Terapi Musik
Studi anyar oleh peneliti Inggris itu memakai setidaknya 30 pasien. Mereka diminta menyelesaikan tugas dengan tiga kondisi: ketika mendengarkan musik yang disukai, musik yang tidak disukai dan tanpa musik.

Kesemua pasien bisa mengidentifikasi bentuk dan warna di sisi yang penglihatanya kabur, dengan lebih akurat saat mendengarkan musik, terutama yang disukai.

Bahkan, seorang pasien bisa menyelesaikan 65% kasus saat mendengarkan musik favoritnya. Sebaliknya, hanya 15% yang mampu menyelesaikan tugas saat mendengar musik yang tak disukai atau dalam suasana hening.

Periset percaya, musik, terutama yang enak didengar, akan membangkitkan emosi positif yang bakal membantu menghasilkan sinyal ke otak. Dengan begitu, rangsangan pun diproses lebih optimal.

Ketua tim peneliti, Dr. David Soto, dari Imperial College, London, mengatakan, "Visual neglect adalah kondisi yang menyulitkan bagi penyandang stroke dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari pasien".

"Berdasarkan temuan kami, penyandang stroke dengan gangguan penglihatan harus diperlakukan hati-hati karena faktor emosinya yang tidak stabil".

"Musik terbukti mampu memperbaiki kesadaran karena efek emosi positif bagi pasien. Dengan begitu, efek keuntungan yang sama juga akan diperoleh jika membuat pasien merasa senang", lanjutnya.

Joanne Murphy, M.D, anggota Asosiasi Stroke Nasional mengatakan, temuan riset tersebut adalah hal menarik. Apalagi, emosi positif bisa membantu penyandang stroke berjuan g menghadapi penyakit dan berbagai kendala lain, misalnya gangguan penglihatan.

"Kami akan senang bila ada riset lanjutan yang bisa memberi mamfaat untuk 150 ribu orang yang terkena stroke setiap tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar